http://images.huffingtonpost.com/2014-07-11-GuruSishyaforHP.png |
SKENARIO
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA MODEL KUANTUM (TANDUR)
Sekolah :
SD 1 SYAILENDRA
Kelas/
Semester : VI/ II
Materi :
MEDITASI
Guru : Selamat Pagi, anak-anak, Namo Buddhaya.
Siswa : Pagi, Pak, Namo Buddhaya
Guru : Apa kabar hari ini ?
Siswa : Luar biasa.
Guru : Hari ini kita akan belajar tentang
meditasi tetapi sebelumnya saya presensi dulu ya.
Andi, Eka, Eko, Hexsa, Kirno, Nono,
Ona, Rusi, Supri
Siswa : Ada… (masing-masing
siswa menjawab)
Guru : Karena kita mau belajar meditasi hari
ini, sekarang kita menyanyi dulu. Ada yang tahu lagu meditasi ? yang awalnya
tiap hari bermeditasi
Siswa :Tahu, pak.
Guru : Sekarang kita nyanyikan bersama- sama.
Satu.. dua.. tiga
Tiap
hari bermeditasi
Untuk
melatih konsentrasi
Tumbuhkan
|
Hati
bersih jiwa bersih semua bersih
Guru : Tepuk tangan.
Siswa : Prok..prok..prok (bertepuk tangan)
Guru :Sebelum masuk ke materi, apa yang kalian
ketahui tentang meditasi ?
S
(Kirno): merem, pak
Alami
|
S
(Nono): Metta Bhavana, pak.
Guru :
Ya, bagus. Jangan lupa dicata materi kita hari ini, jadi meditasi itu kata yang
lazim dipakai dalam bahasa Indonesia untuk menyatakan Samadhi atau Bhavana
dalam agama Buddha. Kata ‘Samadhi’ pertama
kali diucapakan oleh Sang Buddha dalam khotbah pertama-Nya. Apa nama khotbah
pertama Sang Buddha, Rusi?
S
(Rusi): Dhammacakkapavattana-Sutta.
Guru : Betul sekali. Nah, dalam Dhammacakkapavattana-Sutta ini
disebutkan kata-kata ‘Samma-samadhi’. Kata
Samadhi berasal dari kata ‘Sam-a-dhana’ yang artinya menyatukan atau
konsentrasi, yang berkaitan dengan keadaan batin tertentu. Jadi Samadhi artinya
memusatkan atau mengkonsentrasikan pikiran atau batin.
S
(Andi): Pak, bagaimana supaya kita dapat melakukan meditasi dengan baik?
Namai
|
Siswa:
Kenapa, pak?
Guru :
Kalau kita sering berbohong, mencuri dan berbuat jahat yang lain, kita tidak
bisa memusatkan pikiran kita. Karena kita akan terus dibayangi oleh pikiran
yang buruk. Sekarang kita belajar macam-macam meditasi.
S
(Supri):Memangnya meditasi itu ada berapa macamnya, pak?
Guru :
Dalam agama Buddha meditasi itu ada dua macam, yaitu Samatha Bhavana dan Vipassana
Bhavana.
Samatha Bhavana
Samatha Bhavana
berasal dari bahasa Pali: “Samatha”
dan “Bhavana”. Samatha artinya ketenangan dan Bhavana
artinya mengembangkan. Jadi Samatha
Bhavana adalah pengembangan batin untuk mencapai ketenangan. Dalam Samatha Bhavana, pikiran terpusatdan
tertuju pada suatu obyek dan tidak berkeliaran pada obyek yang lain,tidak
melamun atau mengkhayal.
Kemudian, Vipassana
Bhavana berasal dari kata “Vipassana”
dan “Bhavana” yang artinya
mengembangkan pandangan terang. Jadi Vipassana
Bhavana adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai dan mengembangkan
pandangan terang.
Paham, anak-anak.
S(Nono):
Kalau Metta Bhavana, pak?
Guru :
Metta Bhavana itu meditasi untuk
ketenangan batin juga tetapi obyeknya hanya cinta kasih atau Metta saja.
Siswa:
Kalau yang dua tadi obyeknya apa, pak?
Namai
|
1. Sepuluh Kasina
(wujud benda)
2. Sepuluh Asubha
(wujud kotoran)
3. Sepuluh Anusati
(perenungan)
4. Empat Appamanna
(keadaan yang tidak terbatas)
5. Satu Aharapatikulasanna
(perenungan terhadap makanan yang menjijikan);
6. Satu Catudhatuvavatthana
(empat unsur yang ada pada badan jasmani); dan
7. Empat Arupa
(perenungan tanpa materi).
S
(Andi): Kalau sebanyak itu bagaimana kita menggunakannya, pak?
Guru :
Kita bisa memilih salah satunya menyesuaikan dengan watak atau carita kita. Kalau kita mempunyai watak
pemarah kita bisa menggunakan obyek sepuluh Kasina,kalau
mempunyai watak serakah kita bisa menggunakan satu Aharapatikulasanna.
Sekarang kita bahas yang Vipassana
Bhavana obyeknya adalah Nama dan Rupa (batin dan jasmani)atau Pancakhandha (lima kelompok kehidupan),
yaitu:
1. Rupa-khandha (kelompok jasmani);
2. Vedana-khandha
(kelompok perasaan);
3. Sanna-khandha (kelompok pencerapan);
4. Sankhara-khandha (kelompok bentuk-bentuk pikiran);
5. Vinnana-khandha (kelompok kesadaran)
Selain itu, juga dapat digunakan empat Satipatthana (empat macam perenungan)
terdiri atas:
1. Kaya-nupassana (perenungan badan jasmani),
2. Vedana-nupassana (perenungan terhadap perasaan),
3. Citta-nupassana (perenungan terhadap pikiran),
4. Dhamma-nupassana (perenungan terhadap bentuk-bentuk pikiran).
Sudah dicata belum, anak-anak?
Siswa:
Sudah, pak.
Namai
|
Nivarana terbagi atas lima jenis, yaitu:
a.
Kamachanda
yaitu nafsu-nafsu keinginan.
Nafsu-nafsu keinginan akan timbul apabila seseorang
cenderung memperhatikan obyek yang indah, tanpa disertai kebijaksanaan.
b.
Byapada
yaitu kemauan jahat.
Kemauan jahat disebabkan karena orang sangat terikat
pada obyek yang menyebabkan timbulnya kebencian, tanpa disertai kebijaksanaan.
c.
Thina-middha
yaitu kemalasan dan kelelahan.
Kemalasan dan kelelahan akan timbul apabila
seseorang cenderung memperhatikan rasa segan, rasa malas, kelelahan, mengantuk
sesudah makan, tanpa disertai kebijaksanaan.
d.
Uddhacca-kukkucca
yaitu kegelisahan dan kekhawatiran.
Kegelisahan dan kekhawatiran akan timbul apabila
orang berulang-ulang memperhatikan ketidaktentraman pikiran, tanpa disertai
kebijaksanaan.
e.
Vicikiccha
yaitu keragu- raguan terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha.
Keragu-
raguan akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan sesuatu yang
menyebabkan timbulnya keragu-raguan, tanpa disertai kebijaksanaan.
Selanjutnya adalah sepuluh palibodha, yaitu:
a.
Avasa
(tempat tinggal)
b.
Kula
(pembantu dan orang bertanggung jawab)
c.
Labha
(keuntungan)
d.
Gana
(murid)
e.
Kamma
(pekerjaan)
f.
Addhana
(perjalanan)
g.
Nati
(keluarga dan saudara)
h.
Abadha
(penyakit)
i.
Namai
|
j.
Iddhi
(kekuatan gaib)
Ada pertanyaan, anak-anak?
S
(Eka): Saya, pak.
Guru : Ya, Eka, silahkan.
S
(Eka): Pak, kenapa pelajaran itu masuk dalam rintangan meditasi padahal kan
penting buat kita?
Guru :
Ya, jadi pelajaran itu menjadi rintangan karena kita itu kalau meditasi
membutuhkan pikiran yang tenang. Nah, terkadang kalau ada tugas membuat kita
menjadi tidak tenang karena kita masih tebayang-bayang bagaimana mengerjakan
tugasnya. Terus kalau misalnya sudah selesai masih bingung apakah nanti
nilainya bagus atau tidak.
Paham semuanya ??
Siswa : Paham
Guru :
Sekarang kita praktek meditasi Samatha
Bhavana dengan obyek nafas. Saya yang bimbing semuanya tolong duduk yang
tenang, santai jangan berdempetan. Bisa dimulai ?
Siswa : Bisa.
Guru : Sekarang pejamkan mata. Perhatikan keluar
masuknya nafas secara terus menerus di ujung hidung. Meditasi kita mulai.
Meditasi
selama 5 menit.
Demonstrasikan
|
Guru
dan Siswa : Sadhu…Sadhu…Sadhu
Guru : Bagaimana rasanya setelah meditasi ?
Siswa : Enak…cerah.
Guru : Kalau kalian bisa tahan lebih lama juga
lebih bagus. Sekarang saya mau memberikan pertanyaan untuk kalian. Pertanyaan
pertama, Meditasi dalam istilah agama Buddha dikenal dengan nama apa?
Siswa : Bhavana!
Guru :
Betul.Pertanyaan kedua, apakah nama meditasi untuk mengembangkan pandangan
terang?
Siswa : Vipassana Bhavana!
Ulangi
|
Siswa : Ketenangan batin !
Guru : Obyek Samatha Bhavana ada berapa ?
Siswa : 40
Guru : Rintangan yang timbul dari dalam diri
disebut apa?
Siswa : Nivarana.
Guru : Kalau yang dari luar ?
Siswa : Palibodha.
Guru : Oke, bagus. Tepuk tangan untuk kita
semua.
Rayakan
|
Guru : Karena waktunya sudah habis saya cukupkan
sekian pertemuan kali ini.
S
(Hexsa): Asyik.
Guru : Kenapa kamu, Hex ?
S
(Hexsa): Tidak, pak.
Guru : Ya sudah. Kalian boleh istirahat. Saya
akhiri selamat siang, Namo Buddhaya.
Siswa : Namo
Buddhaya.
Referensi:
Tim
Penyusun. 2006. Buku Pelajaran Agama
Buddha Kelas 6 SD. Surabaya. Penerbit Karaniya
EmoticonEmoticon