A. Pendahuluan
Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui oleh Negara, salah satunya yakni Konghuchu (Konfusianisme) dan Taoisme. Taoisme dan Konfusianisme merupakan kepercayaan yang dianut oleh orang Cina. Ciri kepercayaan pada agama asli orang Cina terlihat pada tiga hal yaitu penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek moyang, langit, dan alam. Agama atau kepercayaan orang Cina disebut zu xian jiao yang berarti agama leluhur. Dasar kepercayaan orang cina disebut jing tian zun zu berarti mengagungkan langit (Tuhan) dan menghormati leluhur. Tradisi pemujaan roh nenek moyang dari orang yang sudah meninggal dunia di Cina berkembang dan tumbuh sejalan dengan ajaran Tao dan Konghuchu. Setiap agama mempunyai ajaran yang berbeda-beda, demikian juga dengan Konfusianisme dan Taoisme itu sendiri. Dengan demikian, untuk mengetahui lebih lanjut begaimana ajaran kedua kepercayaan tersebut, penulis akan membahas mengenai Konfusianisme dan Taoisme.
B. Pembahasan
- Konfusianisme
Konfusius lahir tahun 551 SM di kabupaten Lu. Hidupnya sangat sederhana karena ia berasal dari keluarga yang tidak mampu, pada usia 3 tahun ayahnya meninggal sehingga ia hidup dengan ibunya. Konfusius mengenyam pendidikan dengan dibiayai oleh ibunya menyadari dari keluarga yang tidak mampu konfusius mencari nafkah sendiri untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Usia 15 tahun konfusius memusatkan pada ilmu pengetahuan dan usia 20 tahun sudah menjadi seorang guru privat pekerjaan ini yang kemudian menjadi profesi. Nama baik pribadi serta kebijaksanaan hidupnya tersebar luas dengan cepat dan dapat menarik sekelompok orang menjadi pengikutnya. Beliau berkeliling negara untuk mengajarkan kebaikan, memberi nasehat yang baik kepada para pejabat pemerintah. Konfusius menekankan pada cinta kepada sesama manusia ibaratnya memanusiakan manusia. Lambat laun karena ajaran yang penuh welas asih ini, masyarakat menyebutnya sebagai konfusianisme dalam perkembanganya menjadi sebuah agama konghuchu. Konfusianisme adalah nama lain dari konghuchu, orang cina menyebut kofusius sebagai guru pertama.
b. Ajaran konghuchu atau konfusianisme
Konfusius menyebutkan lima inti ajaran konghuchu, yaitu:
Jen adalah kebajikan dari segala kebajikan. Jen mencakup suatu perasaan manusiawi terhadap orang lain dan pengorbanan terhadap diri sendiri. Jen lebih menekankan pada bersikap hormat pada orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
Chun zhu adalah sang tuan. Chun zhu adalah orang yang berjiwa besar, orang yang lembut dan orang yang dermawan. Karena merasa kecukupan sehingga ia membuka lebar kedua tangannya untuik melayani orang lain dan bersikap sopan pada orang lain contoh ketika ada tamu yang datang kerumah ia menyapanya dengan membuatkan segelas air teh hangat.
Li adalah kesopanan yaitu cara bagaimana seharusnya segala sesuatu harus dilakukan. Pengetahuan tentang bagaimana cara bersikap anggun dan beradab dalam keadaan bagaimanapun juga.
Te adalah kekuatan untuk memrintah manusia maksudnya adalah memerintah tanpa kekerasan. Konfusius mengatakan bahwa rakyat tidak mungkin akan sejahtera jika pemimpinnya mempunyai sikap yang tidak baik pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan yang bebas dari kekerasan. Te sesungguhnya terletak pada kekuatan yang terkandung dalam teladan moral.
Wen berkaitan dengan musik, seni lukis, puisi dan budaya dalam bentuk yang estetis. Konfusius sangat menghargai seni beliau mengatakan bahwa wen bukan penghargaannya terhadap kesenian itu sendiri akan tetapi pada wawasannya dalam relevansinya untuk hubungan internasional. Konfusius berpendapat bahwa kemenangan akhir suatu Negara terletak pada Negara yang mengembangkan wen yang paling tinggi, peradaban yang paling mulia yaitu negara yang mempunyai kesenian yang paling halus dan syair yang paling hebat.
Jen, Chun Zhu, Li, Te dan Wen yaitu kebaikan, sang tuan, kesopanan, pemerintahan yang arif dan bijaksana dan seni perdamaian adalah nilai_nilai yang dicintai konfusius.
2. Taoisme
a. Taoisme berasal dari seorang yang bernama Lao tzu lahir tahun 640 SM. Lao tzu mempunyai arti putra tua, sahabat tua dan sang guru tua. Lao tzu membuat buku yang berjudul Tao Te Ching (jalan dan kekuatan).
b. Tiga Makna Tao
Tao secara harafiah adalah jalan, namun ada tiga makna untuk memahami jalan ini, yaitu:
Tao adalah jalan dari kenyataan akhir. Tao dalam arti pertama tidak dapat diketahui tetapi hanya dengan melalui kesadaran mistik yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam kata-kata.
Tao adalah jalan alam semesta sebagai kaidah, irama dan kekuatan pendorong seluruh alam.
Tao adalah jalan bagaimana seharusnya manusia menata hidupnya agar dapat selaras dengan cara kerja alam semesta. Adanya yin dan yang.
c. Tiga Tafsiran Kekuatan Taoisme
Dalam taoisme salah satu dasar untuk mendekati kekuatan dasar alam semesta ini adalah melalui ilmu gaib. Dari cara pendekatan terhadap kekuatan tao ini lahirlah Taoisme Rakyat yaitu taoisme yang dianut oleh rakyat banyak.
Pendekatan kedua terhadap kekuatan alam semesta adalah dengan mistik. Dari pendekatan ini muncul bentuk kedua taoisme yaitu Taoisme Esoterik. Taoisme esoteric menyangkut tentang te, kekuatan yang menyatukan seluruh masyarakat. Kekuatan ini bersifat psikis yaitu dengan merubah keheningan melalui praktek-praktek yoga (duduk dengan pikiran tenang melatih nafas).
Pendekatan yang ketiga yaitu taoisme ditafsirkan secara magis (seperti taoisme rakyat tetapi secara filosofis. Kekuatan tao adalah kekuatan yang memasuki suatu kehidupan yang secara reflekssif dan intuitif telah mnyatukan dirinya dengan jalan alam semesta. Taoisme Filosofis ini merupakan suatu pandangan yang mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap kehidupan orang cina.
d. Dasar Ajaran Taoisme
Lao Tzu mengatakan dasar ajaran taoisme ada dalam buku yang berjudul Tao Te Ching di mana ajaran taoisme adalah tentang memahami alam semesta melalui ilmu gaib (magis) dan mistik. Taoisme tidak bisa dinalar hanya dengan panca indera tetapi dari dalam diri (kekuatan). Ajaran Taoisme mengajarkan tentang bagaimana manusia dapat hidup selaras dengan alam. Keseimbangan yang dijaga seperti adanya yin dan yang.
C. Kesimpulan
Konfusianisme dan taoisme merupakan dua pandangan asli cina. Konfusius mewakili pandangan klasik sedangkan taoisme mewakili pandangan romantik. Konfusius menekankan rasa tanggung jawab sosial dan mefokuskan pada manusia sedangkan lao tzu lebih menekankan pada sifat alamiah dan apa yang ada di balik manusia.
Referensi :
Smith, Huston. 2001. Agama-Agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Tim Penyusun. 2003. Kapita Selekta. Jakarta: CV. Dewi Kayana Abadi.
Fellows, Ward J. 1998. Religions East and West. United State of America: Thomson Learning, Inc.
EmoticonEmoticon