Gambar salah satu relief di Candi Borobudur
a. Latar Belakang
Candi Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia yang dibuat oleh
kerajaan Smaratungga yang beraliran Buddhis. Didalam candi Borobudur terdapat
relief-relief yang menggambarkan ajaran agama Buddha, kisah Buddha Gautama dan
kehidupan zaman dahulu. Disini penulis akan membahas tentang relief Avadana
yang ada di candi Norobudur.
b. Pembahasan
Awadana adalah juga berisi cerita Jataka
namun tokoh ceritanya bukan Buddha melainkan pangeran Sudhanakumara. Cerita
pada relief Awadana dihimpun dalam Kitab Diwyawadana
(perbuatan mulia kedewaan) dan Kitab Awadanasataka (seratus cerita
Awadana). Pada relief-relief Candi Borobudur jataka dan awadana itu
diperlakukan sama. Artinya, kedua-duanya terdapat pada deretan yang sama, tanpa
ada tanda-tanda yang membedakan. Relief-relief deretan bawah pada dinding
lorong yang pertama, misalnya, untuk sebagian besar mengambarkan cerita
awadana, sedangkan cerita Jataka yang tampak di berbagai tempat, dalam deretan
itu lebih mirip kepada selingan saja. Lain halnya dengan relief-relief deretan
atas yang terdapat pada langkannya. Di sini hampir semua reliefnya melukiskan
cerita Jataka, dan cerita Awadananya hanya menduduki tempat kedua.
Deretan relief awadana
menghiasi dinding lorong ke-2,yaitu tentang cerita Sudhana yang berkelana tanpa
mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran
Sejati. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha
Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan
cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. Relief cerita deretan bawah pada dinding
lorong tingkat pertama diawali dengan penyajian cerita Sudhanakumarawadana,
yaitu Perbuatan-perbuatan mulia Pangeran Sudhana. Cerita ini diambil dari
himpunan Diwywadana dan dipahatkan pada 20 bidang pigura.
c. Kesimpulan
Kedudukan candi
Borobudur istimewa dibanding candi-candi yang lain tidak hanya nampak dari
bangunannya saja, tetapi yang menarik juga dari pahatan-pahatan reliefnya.
Semua relief yang memenuhi permukaan dinding candi harus dibaca dari kanan ke
kiri. Hal ini disebabkan karena harus menelusuri lorong-lorong yang berdasarkan
arah jarum jam, sebagai upacara penghormatan dengan menempatkan candi di sebelah
kanan. Salah satu relief yang ada pada dinding candi borobudur adalah relief
avadana. Relief ini menceritakan tentang kehidupan Boddhisatva di alam yang
lebih baik (alam Dewa). Antara relief Jataka dan Avadana itu diperlakukan sama,
karena letaknya sama yaitu pada satu deretan tanpa ada pembeda. Awadana
adalah juga berisi cerita Jataka namun tokoh ceritanya bukan Buddha melainkan
pangeran Sudhanakumara.
Referensi:
EmoticonEmoticon