infeed1

TES OBYEKTIF BENTUK ISIAN (FILL IN THE TEST)

12:37 PM Add Comment

http://images.harianjogja.com/2016/04/Ilustrasi-ujian-Halo.co_.in_-370x237.jpg

TES OBYEKTIF BENTUK ISIAN (FILL IN THE TEST)
A.    Pengertian
       Tes obyektif bentuk isian adalah tes tertulis yang menuntut siswa untuk mengisikan perkataan, ungkapan, atau kalimat pendeksebagaijawaban dari kalimat tidak lengkap, atau jawaban atas suatu pertanyaan atau jawaban atas asosiasi yang harus dilakukan.
B.     Jenis tes isian
1.    Bentuk pertanyaan dengan satu jawaban.
Contoh:
·            Siapakah nama ayah pangeran Siddharta ?
·            Siapakah nama ibu pangeran Siddharta ?
·            Mengapa ayah pangeran Siddharta membangunkan 3 istana untuk pangeran Siddharta ?
    
2.    Bentuk kalimat tidak lengkap.
Siswa tinggal mengisi satu jawaban yang dibutuhkan.
Contoh:
·            Kusir pangeran Siddharta adalah ......
·            Nama kuda pangeran Siddharta adalah ......
·            Sang Buddha membabarkan Dhamma di ......
3.    Bentuk asosiasi
Persoalan diajukan dalam bentuk pertanyaan kemudian diikuti (digabungkan) dengan kalimat- kalimat tidak lengkap dan siswa diminta untuk mengisi kalimat tersebut.
Contoh:
     Tulislah arti dari masing- masing kata berikut ini!
·      Triratna: ....................
·      Dukkha: .....................
·      Anicca    : .....................
·      Anatta: .....................
C.    Kelebihan test isian
1.    Mudah dalam penyusunannya.
2.    Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
3.    Murid tidak dapat menerka-nerka jawaban soal.
4.    Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan tes objektif.
5.    Derajad ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya.
6.    Jawaban diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat.
7.    Test ini digunakan melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
D.    Kelemahan test isian
1.    Sukar dinilai secara tepat jika terdapat bermacam- macam jawaban yang benar.
2.    Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
3.    Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
4.    Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
5.    Sulit untuk menyusun soal yang hanya satu jawaban, lebih- lebih untuk memproses mental yang tinggi
E.     Petunjuk praktis
1.      Dalam membuat pertanyaan yang terlalu banyak kata yang dihilangkan. Kata yang dihilangkan hendaknya pengertian yang penting saja, tetapi maksud dari kalimat tetap mudah dan jelas dipahami.
2.      Jawaban yang diinginkan hendaknya benar- benar dibatasi.
3.      Titik- titik tempat siswa menjawab hendaknya ditaruh diujung pernyataan.
4.      Jika masalah/ pernyataan memerlukan jawaban berupa angka, nyatakanlah satuan-satuan tertentu dalam perhitungan itu.
5.      Berilah waktu maksimal ½ menit untuk setiap nomor soal.
6.      Jangan mengambil alih langsung dari buku teks.
7.      Penilaian gunakanlah rumus:
a.       N= B
b.      N= Jumalah jawaban yang benar dari tempat jadi bukan butir persoalan.
Jawaban yang kosong dan salah tidak masuk dalam perhitungan.

Referensi:
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.