Loading...

infeed1

VEDANA PACCAYA TANHA

VEDANA PACCAYA TANHA

2:25 PM Add Comment


Vedana
Dengan adanya Vedana (peran), maka muncullah Tanha (keinginan rendah) atau Vedana Pacayya Tanha. Secara singkat disebut Vedana sebagai sebab, dan Tanha sebagai akibat.
Vedana yang menjadi sebab menimbulkan Tanha itu, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) sebagai berikut:
1.      Anubhavana lakkhana: Ada cerapan terhadap objek sebagai sifatnya.
2.      Visayarasasabhoga rasa: Ada cerapan rasa sebagai sifatnya.
3.      Sukhadukka paccupatthana: Ada perasaan senang dan derita sebagai hasil.
4.      Phassa padatthana: Ada Phassa (kontak) sebagai sebab terdekat.
Macam- macam Vedana:
·         Cakkhusamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak mata.
·         Sotasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak telinga.
·         Ghanasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak hidung.
·         Jivhasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak lidah.
·         Kayasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak tubuh jasmani.
·         Manosamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak pikiran.
Bila ada perasaan senang, tentunya melekat dalam kesenangan itu dan berusaha supaya kesenangan itu tetap ada. Hal ini disebut Sukha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Bila ada perasaan derita, tentunya mempunyai keinginan untuk melenyapkan derita itu dan berusaha supaya kesenangan itu timbul lagi selanjutnya. Hal ini disebut Dukkha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Bila ada perasaan seimbang,tentunya berpikir, walaupun belum sampai pada kesenangan, tetapi berusaha supaya derita tidak menekan kesenangan yang akan timbul dan berusaha menjadi perasaan seimbang seterusnya. Hal ini disebut Upekkha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Tanha  mempunyai banyak jenis seperti:
1.      Bicara dengan aramana (obyek), Tanha ini adalah kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6, yaitu:
a.       Rupa Tanha:Keinginan akan bentuk.
b.      Sadda Tanha: keinginan akan suara.
c.       Gandha Tanha: Keinginan akan bau.
d.      Rasa Tanha: Keinginan akan rasa.
e.       Photthabha Tanha: Keinginan akan sentuhan.
f.       Dhamma Tanha: Keinginan akan kesan- kesan pikiran.
2.      Bicara dengan keadaan yang berlangsung, bilamana telah ada kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6, keadaan yang berlangsung itu ada 3 macam, yaitu:
a.       Kama Tanha: Keinginan akan nafsu indera/ kesenangan- kesenangan indera.
b.      Bhava Tanha: Keingianan untuk kejadian/ menjelma tentang adanya diri yang kekal dan terpisah (eternalisme)
c.       Vibhava Tanha: keinginan untuk memusnahkan diri berdasarkan kepercayaan, bahwa setelah mati tamatlah riwayat manusia (nihilisme)
3.      Bicara dengan secara terperinci, Tanha ini  ada 108 macam, yaitu Arammana kepunyaan Tanha ada 6 keadaan yang berlangsung kepunyaan Tanha ada 3, Jadi Tanha 18. Tanha ini ada bagian dalam dan bagian luar, bagian dalam ada 18 dan bagian luar 18, jumlah tanha 36. Tanha 36 ini mempunyai 3 waktu, yaitu Atita-Kala (waktu yang lalu) ada 36, Paccupanna- Kala (waktu yang sekarang) ada 36, dan Anagata- Kala (waktu yang akan dating) ada 36, jumlah Tanha 108.
Vedana menjadi sebab menimbulkan Tanha ini hanya khusus kepada orang yang masih memiliki kilesa. Sedangkan orang yang terbebas dari Kilesa, Vedana menjadi sebab munculnya Tanha tidak akan muncul.
TANHA
Dengan adanya Tanha (Keinginan rendah) maka munculah Upadana (kemelekatan) atau Tanha paccaya Upadana. Walaupun karakteristiknya adalah menangkap sebuah objek, tetapi kenyataannya ini adalah haus akan perasaan. Karena ada enam macam perasaan, maka ada enam macam nafsu-keinginan, yaitu: nafsu-keinginan akan penglihatan-penglihatan, suara-suara, bau-bauan, cita rasa, barang-barang yang berbentuk, dan objek-objek mental. Setiap nafsukeinginan dari ke enam nafsu-keinginan adalah bercabang tiga, berdasarkan cara terjadinya, yaitu:
1.      Nafsu-keinginan akan kenikmatan inderawi (kāmata) adalah menginginkan objek-objek sensual yang menyenangkan, indah, dan memberikan kenikmatan.
2.      Nafsu-keinginan akan eksistensi yang berkelanjutan (bhavata)adalah yang terkait dengan pandangan salah tentang kekekalan (menganggap eksistensi atau kenikmatan sebagai permanen).
3.      Nafsu-keinginan akan non-eksistensi setelah kematian (vibhava-ta) yang terkait dengan pandangan kenihilan (percaya bahwa makhluk-makhluk menjadi lenyap di saat kematian, tanpa adanya kelahiran-kembali dan tidak ada akibat-akibat kamma lebih lanjut).

CHRISTIAN AND OTHER’S

4:29 PM Add Comment


A.  Latar Belakang
Di dunia ini banyak agama yang dianut oleh manusia diberbagai suku bangsa. Karakteristik dan asal- usul yang berbeda menyebabkan pengikut- pengikut agama lain menghakimi agama tertentu. Dengan mengatakan bahwa agama tersebut adalah agama yang salah, yang tidak masuk akal, penuh kebohongan, tidak sesuai ajaran tuhan, dll. Hal semacam ini akan menimbulkan konflik yang mengatasnamakan agama. Hampir semua agama dicari sisi kelemahannya dengan harapan agar agama tersebut hilang. Saling menghormati dibutuhkan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama.
Semua agama mendambakan kerukunan termasuk agama Kristen., bagaimana agama Kristen menanggapi tentang agama-agama yang berbeda?. Berikut ini adalah sedikit uraian tentang pandangan agama Kristen terhadap agama-agama lain.
B.  Pembahasan
·         Sejarah Agama Kristen
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan monoteistik yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus menurut Perjanjian Baru. Pemeluk Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah tuhan dan juru selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat dan kepemimpinan gereja yang abadi (Matius 16: 18-19).
Kata Kristen sendiri memiliki arti “pengikut Kristus” atau “pengikut Yesus”. Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah para Rasul 11: 26b).
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Yesus lahir di kota Bethlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari Rahim seorang wanita perawan bernama Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus. Ia dibesarkan di Nazaret secara adat Yahudi. Sejak usia 30 tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah dan berbuat mukjizat pada banyak orang, bersama keduabelas muridnya. Yesus yang semakin popular dibenci oleh oleh para pemimpin orang Yahudi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus Kristus. Yesus Kristus disalib pada usia 33 tahun dan bangkit dari kubur pada hari yang ketiga setelah kematiannya. Setelah kebangkitannya, Yesus masih tinggal didunia selama 40 hari, sebelum kemudian naik ke surga.
·         Misionaris Kristen
1.      Gold yaitu keinginan untuk memiliki kekayaan
2.      Glory yaitu keinginan untuk memiliki kejayaan
3.      Gospel yaitu keinginan untuk menyebarkan agama nasrani
·         Kristen terhadap agama lainnya
Kristen merupakan agama yang mengajarkan tentang kasih dan kebaikan. Kasih yang diajarkan oleh Yesus adalah lemah lembut terhadap siapa saja, tidak cemburu, sabar, tidak pemarah, dan mengasihani sesamanya.yesus dianggap sebagai juru selamat yang dapat membebaskan manusia dari dosa-dosa, penganut Kristen menganggap bahwa pengant agama lain menjauh  dari Tuhan dan menuju pada kesengsaraan, maka peran Kristen adalah untuk menolong mereka untuk masuk ke agamanya. Namun banyak dari agama lain mempunyai ajaran yang mempunyai ajaran berbeda, oleh karena itu Kristen memiliki keterbukaan dan memiliki rasa penghargaan terhadap agama lain. Dialog telah menjadi etika yang sangat penting antara Kristen dan agama lain karena dengan berdialog, permasalahan tentang kemiskinan,ketidakadilan ekonomi dan kekerasan dapat dipecahkan. Menurut Hans Khung mengatakan bahwa, “tidak akan pernah ada perdamaian antar bangsa tanpa adanya perdamaina antar agama dan tidak akan pernah ada perdamaian antar agama tanpa adanya dialog yang lebih besar dan lebih efektif diantara mereka (Dalam Paul, 2003: 129). Artinya bahwa suatu dialog tersebut dapat dijadikan sebagai suatu sikap saling menghormati dan saling menghargai serta saling peduli antar sesama manusia. Walaupun banyak perbedaan yang ada diantara manusia tidak hanya perbedaan agama namun bahasa, bangsa dan sebagainya juga berbeda. Perlunya dialog antaragama menjadi semakin mendesak ketika kita mempertimbangkan, dan merasa kewalahan oleh keadaan dunia ini. Dialog antaragama yang akan memfasilitasi tidak hanya toleransi antaragama tetapi tindakan antaragama tidak hanya kemampuan untuk hidup bersama tetapi kemampuan untuk bekerja sama dalam rangka untuk mengubah dunia ini.
·         Hubungan Kristen dengan agama lain
Agama Kristen memiliki rasa kasih terhadap siapa saja, termasuk terhadap agama lain, Tuhan akan memberikan kasihnya kepada orang lain.Yesus mengajarkan tentang kasih kepada sesamanya yaitu dalam Lukas 6: 27-30, 35-36 bahwa, “kasihanilah musuhmu, berbuat baiklah kepada orang yang membenci kamu, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu, barang siapa menampar pipimu yang satu maka berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barang siapa yang mengambil jubahmu, biarkan dia mengambil jubahmu….. hendaklah kamu murah hati, sama seperti bapamu, adalah murah hati”.
Ayat tesebut dijelaskan bahwa yesus mengajarkan mengenai sifat murah hati kepada sesamanya dan kasih kepada siapa saja. Termasuk juga terhadap agama lain, jelaslah bahwa dalam ayat tersebut pengikut agama Kristen dianjurkan untuk tidak saling bermusuhan. Ajaran yesus yang terkait dalam agama Buddha yaitu tentang cinta kasih (metta) kepada semua makhluk. Sperti dalam ayat tersebut jika kita lihat juga hamper sama dengan ajaran Buddha pada Dhammapada 183 yang isinya “Tidak berbuat kejahatan: melakukan Kebaikan:menyucikan hati dan pikiran. Inilah ajaran para Buddha.” Berkenan dengan agama islam, yesus diakui dan dihormati sebagai seorang nabi besar, tetapi statusnya lebih rendah daripada dibandingkan dengan Allah. Selain itu, agama Kristen mengenal adanya hubungan trinitas yaitu hubungan antara Yesus, Allah Bapa dan Roh Kudus, hubungan tersebut ditujukan bahwa Roh Kudua atas kuasa Allah menjelma menjadi manusia (Yesus). Trinitas dalam Kristen hampir sama dengan adanya Trimurti (Brahma, Wisnu dan Siwa), dalam agama Hindu, Trimurti merupakan dewa cerminan dari Tuhan. Demikian beberapa keterkaitan agama Kristen dengan agama lainnya.
C.  Kesimpulan
            Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa, agama Kristen dalam memandang agama lainnya memiliki sikap keterbukaan terhadap agama lainnya. Sikap keterbukaan diperlihatkan dalam bentuk berbagai dialog dengan agama lainnya. Tuhan dalam agama Kristen memiliki kasih yang dipancarken kepada siapapun termasuk kepada musuhnya. Ajaran Kristen juga memiliki hubungan dengan agama lainnya yang menjelaskan beberapa kesamaan ajaran.
            Sikap ini hedaknya selalu ditanamkan dalam setiap pemeluk agama agar tercipta rasa damai dan nyaman. Baik nyaman dalam lingkungan social maupun dalam beribadah.



Referensi:
·         http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kekristenan (Diakses tanggal 25 Februari 2014)

·         Kritter, Paul F. Christian Attitudes toward Other Religions: The Challenge of Commitment and Oppenes.

PANDANGAN TERHADAP SEMUA AGAMA ADALAH SAMA

4:26 PM Add Comment

Saat ini agama memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Walaupun bukan sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia tetapi agama memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir manusia. Pola pikirlah yang membentuk perilaku manusia. Agama yang dianut manusia didunia ini beragam, sehingga memunculkan pola pikir yang berbeda pula. Setiap orang berhak memeluk agamanya masing-masing. Akan tetapi ada agama-agama tertentu memaksa dan melanggar hak tersebut.
            Dari segi pluralitas, agama itu semuanya baik dan semua agama itu mengajarkan, yang penting adalah bagaimana perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga ada orang beranggapan bahwa “saya pindah agama tidak masalah, yang penting adalah bagaimana saya dapat mendapatkan apa yang saya inginkan dan saya bahagia”. Hal ini bisa menyebabkan salah satu agama menjadi kehilangan penganut secara perlahan.
Akan tetapi dari segi agama, akan lebih baik adalah cukup mengetahui bahwa semua agama itu baik dan semuanya mengajarkan kebaikan. Dan jangan sampai kemudian karena agama itu baik, seseorang menjadi berpindah agama. Agama akan tetap lestari kerena ada pengikut. Pengikut adalah bagian pokok dalam sebuah agama, tanpa mereka doktrin-doktrin agama tidak akan bisa tersampaikan. Bahkan ada beberapa agama yang mengharamkan pengikutnya untuk pindah agama karena dianggap menyekutukan tuhan.
Menurut saya, entah karena terpengaruh agama, akan lebih baik jika kita cukup mengetahui bahwa agama itu semuanya baik dan mengajarkan kebaikan. Dan yang kita harus lakukan adalah menghargai keberadaan agama-agama dan para pengikutnya. Kita tidak bisa memaksakan mereka untuk sama dengan kita. Dengan menghargai keberadaan mereka, mereka pun 

SKENARIO PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA MODEL KUANTUM (TANDUR)

4:14 PM Add Comment


http://images.huffingtonpost.com/2014-07-11-GuruSishyaforHP.png

SKENARIO PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA MODEL KUANTUM (TANDUR)
Sekolah                        : SD 1 SYAILENDRA
Kelas/ Semester           : VI/ II
Materi                          : MEDITASI
Guru     : Selamat Pagi, anak-anak, Namo Buddhaya.
Siswa   : Pagi, Pak, Namo Buddhaya
Guru     : Apa kabar hari ini ?
Siswa   : Luar biasa.
Guru     : Hari ini kita akan belajar tentang meditasi tetapi sebelumnya saya presensi dulu ya.
            Andi, Eka, Eko, Hexsa, Kirno, Nono, Ona, Rusi, Supri
Siswa   : Ada… (masing-masing siswa menjawab)
Guru     : Karena kita mau belajar meditasi hari ini, sekarang kita menyanyi dulu. Ada yang tahu lagu meditasi ? yang awalnya tiap hari bermeditasi
Siswa   :Tahu, pak.
Guru     : Sekarang kita nyanyikan bersama- sama. Satu.. dua.. tiga
                        Tiap hari bermeditasi
                        Untuk melatih konsentrasi
Tumbuhkan
                        Pikiran kembangkan cinta kasih
                        Hati bersih jiwa bersih semua bersih
Guru     : Tepuk tangan.
Siswa   : Prok..prok..prok (bertepuk tangan)
Guru     :Sebelum masuk ke materi, apa yang kalian ketahui tentang meditasi ?
S (Kirno): merem, pak
Alami
S (Eka): Bersila !
S (Nono): Metta Bhavana, pak.
Guru    : Ya, bagus. Jangan lupa dicata materi kita hari ini, jadi meditasi itu kata yang lazim dipakai dalam bahasa Indonesia untuk menyatakan Samadhi atau Bhavana dalam agama Buddha. Kata ‘Samadhi’ pertama kali diucapakan oleh Sang Buddha dalam khotbah pertama-Nya. Apa nama khotbah pertama Sang Buddha, Rusi?
S (Rusi): Dhammacakkapavattana-Sutta.
Guru       : Betul sekali. Nah, dalam Dhammacakkapavattana-Sutta ini disebutkan kata-kata ‘Samma-samadhi’. Kata Samadhi berasal dari kata ‘Sam-a-dhana’ yang artinya menyatukan atau konsentrasi, yang berkaitan dengan keadaan batin tertentu. Jadi Samadhi artinya memusatkan atau mengkonsentrasikan pikiran atau batin.
S (Andi): Pak, bagaimana supaya kita dapat melakukan meditasi dengan baik?
Namai
Guru       : Jadi, supaya kita dapat melaksanakan meditasi dengan baik kita harus memiliki keteguhan hati, tekad yang kuat, tidak bersifat kasar, mengendalikan nafsu dan menjalankan sila dengan baik. Kalau kita sering berbohong, mencuri, maka kita tidak dapat melaksanakan meditasi dengan baik.
Siswa: Kenapa, pak?
Guru       : Kalau kita sering berbohong, mencuri dan berbuat jahat yang lain, kita tidak bisa memusatkan pikiran kita. Karena kita akan terus dibayangi oleh pikiran yang buruk. Sekarang kita belajar macam-macam meditasi.
S (Supri):Memangnya meditasi itu ada berapa macamnya, pak?
Guru     : Dalam agama Buddha meditasi itu ada dua macam, yaitu Samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana.
Samatha Bhavana
Samatha Bhavana berasal dari bahasa Pali: “Samatha” dan “Bhavana”. Samatha artinya ketenangan dan Bhavana artinya mengembangkan. Jadi Samatha Bhavana adalah pengembangan batin untuk mencapai ketenangan. Dalam Samatha Bhavana, pikiran terpusatdan tertuju pada suatu obyek dan tidak berkeliaran pada obyek yang lain,tidak melamun atau mengkhayal.
Kemudian, Vipassana Bhavana berasal dari kata “Vipassana” dan “Bhavana” yang artinya mengembangkan pandangan terang. Jadi Vipassana Bhavana adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai dan mengembangkan pandangan terang.
Paham, anak-anak.
S(Nono): Kalau Metta Bhavana, pak?
Guru     : Metta Bhavana itu meditasi untuk ketenangan batin juga tetapi obyeknya hanya cinta kasih atau Metta saja.
Siswa: Kalau yang dua tadi obyeknya apa, pak?
Namai
Guru: Oke, pertanyaan yang bagus. Obyek Samatha Bhavana itu ada 40 macam, yaitu:
1.      Sepuluh Kasina (wujud benda)
2.      Sepuluh Asubha (wujud kotoran)
3.      Sepuluh Anusati (perenungan)
4.      Empat Appamanna (keadaan yang tidak terbatas)
5.      Satu Aharapatikulasanna (perenungan terhadap makanan yang menjijikan);
6.      Satu Catudhatuvavatthana (empat unsur yang ada pada badan jasmani); dan
7.      Empat Arupa (perenungan tanpa materi).
S (Andi): Kalau sebanyak itu bagaimana kita menggunakannya, pak?
Guru     : Kita bisa memilih salah satunya menyesuaikan dengan watak atau carita kita. Kalau kita mempunyai watak pemarah kita bisa menggunakan obyek sepuluh Kasina,kalau mempunyai watak serakah kita bisa menggunakan satu  Aharapatikulasanna. Sekarang kita bahas yang Vipassana Bhavana obyeknya adalah Nama dan Rupa (batin dan jasmani)atau Pancakhandha (lima kelompok kehidupan), yaitu:
1.      Rupa-khandha (kelompok jasmani);
2.      Vedana-khandha (kelompok perasaan);
3.      Sanna-khandha (kelompok pencerapan);
4.      Sankhara-khandha (kelompok bentuk-bentuk pikiran);
5.      Vinnana-khandha (kelompok kesadaran)
Selain itu, juga dapat digunakan empat Satipatthana (empat macam perenungan) terdiri atas:
1.      Kaya-nupassana (perenungan badan jasmani),
2.      Vedana-nupassana (perenungan terhadap perasaan),
3.      Citta-nupassana (perenungan terhadap pikiran),
4.      Dhamma-nupassana (perenungan terhadap bentuk-bentuk pikiran).
Sudah dicata belum, anak-anak?
Siswa: Sudah, pak.
Namai
Guru     :Oke, sekarang kita lanjut ke rintangan-rintangan dalam melaksanakan meditasi. Kalau kita meditasi tetap ada rintangannya, bukan hanya kita dahulu Sang Buddha pun juga mengalaminya. Rintangannya itu ada dua,yang dari dalam diri disebut Nivarana, sedangkan dari luar disebut Palibodha.
Nivarana terbagi atas lima jenis, yaitu:
a.       Kamachanda yaitu nafsu-nafsu keinginan.
Nafsu-nafsu keinginan akan timbul apabila seseorang cenderung memperhatikan obyek yang indah, tanpa disertai kebijaksanaan.
b.      Byapada yaitu kemauan jahat.
Kemauan jahat disebabkan karena orang sangat terikat pada obyek yang menyebabkan timbulnya kebencian, tanpa disertai kebijaksanaan.
c.       Thina-middha yaitu kemalasan dan kelelahan.
Kemalasan dan kelelahan akan timbul apabila seseorang cenderung memperhatikan rasa segan, rasa malas, kelelahan, mengantuk sesudah makan, tanpa disertai kebijaksanaan.
d.      Uddhacca-kukkucca yaitu kegelisahan dan kekhawatiran.
Kegelisahan dan kekhawatiran akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan ketidaktentraman pikiran, tanpa disertai kebijaksanaan.
e.       Vicikiccha yaitu keragu- raguan terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha.
Keragu- raguan akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan sesuatu yang menyebabkan timbulnya keragu-raguan, tanpa disertai kebijaksanaan.
Selanjutnya adalah sepuluh palibodha, yaitu:
a.       Avasa (tempat tinggal)
b.      Kula (pembantu dan orang bertanggung jawab)
c.       Labha (keuntungan)
d.      Gana (murid)
e.       Kamma (pekerjaan)
f.        Addhana (perjalanan)
g.       Nati (keluarga dan saudara)
h.       Abadha (penyakit)
i.        
Namai
Gantha (pelajaran)
j.        Iddhi (kekuatan gaib)
Ada pertanyaan, anak-anak?
S (Eka): Saya, pak.
Guru     : Ya, Eka, silahkan.
S (Eka): Pak, kenapa pelajaran itu masuk dalam rintangan meditasi padahal kan penting buat kita?
Guru     : Ya, jadi pelajaran itu menjadi rintangan karena kita itu kalau meditasi membutuhkan pikiran yang tenang. Nah, terkadang kalau ada tugas membuat kita menjadi tidak tenang karena kita masih tebayang-bayang bagaimana mengerjakan tugasnya. Terus kalau misalnya sudah selesai masih bingung apakah nanti nilainya bagus atau tidak.
Paham semuanya ??
Siswa   : Paham
Guru     : Sekarang kita praktek meditasi Samatha Bhavana dengan obyek nafas. Saya yang bimbing semuanya tolong duduk yang tenang, santai jangan berdempetan. Bisa dimulai ?
Siswa   : Bisa.
Guru     : Sekarang pejamkan mata. Perhatikan keluar masuknya nafas secara terus menerus di ujung hidung. Meditasi kita mulai.
            Meditasi selama 5 menit.
Demonstrasikan
Guru     : Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta. Semoga semua makhluk berbahagia, meditasi selesai.
Guru dan Siswa : Sadhu…Sadhu…Sadhu
Guru     : Bagaimana rasanya setelah meditasi ?
Siswa   : Enak…cerah.
Guru     : Kalau kalian bisa tahan lebih lama juga lebih bagus. Sekarang saya mau memberikan pertanyaan untuk kalian. Pertanyaan pertama, Meditasi dalam istilah agama Buddha dikenal dengan nama apa?
Siswa   : Bhavana!
Guru     : Betul.Pertanyaan kedua, apakah nama meditasi untuk mengembangkan pandangan terang?
Siswa   : Vipassana Bhavana!
Ulangi
Guru     : Kalau Samatha Bhavana untuk mencapai apa?
Siswa   : Ketenangan batin !
Guru     : Obyek Samatha Bhavana ada berapa ?
Siswa   : 40
Guru     : Rintangan yang timbul dari dalam diri disebut apa?
Siswa   : Nivarana.
Guru     : Kalau yang dari luar ?
Siswa   : Palibodha.
Guru     : Oke, bagus. Tepuk tangan untuk kita semua.
Rayakan
Siswa   : Yeeeeeeee ….. prok……..prok………prok (guru dan siswa bertepuk tangan).
Guru     : Karena waktunya sudah habis saya cukupkan sekian pertemuan kali ini.
S (Hexsa): Asyik.
Guru     : Kenapa kamu, Hex ?
S (Hexsa): Tidak, pak.
Guru     : Ya sudah. Kalian boleh istirahat. Saya akhiri selamat siang, Namo Buddhaya.
Siswa   : Namo Buddhaya.


Referensi:
Tim Penyusun. 2006. Buku Pelajaran Agama Buddha Kelas 6 SD. Surabaya. Penerbit Karaniya