infeed1

VEDANA PACCAYA TANHA

2:25 PM


Vedana
Dengan adanya Vedana (peran), maka muncullah Tanha (keinginan rendah) atau Vedana Pacayya Tanha. Secara singkat disebut Vedana sebagai sebab, dan Tanha sebagai akibat.
Vedana yang menjadi sebab menimbulkan Tanha itu, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) sebagai berikut:
1.      Anubhavana lakkhana: Ada cerapan terhadap objek sebagai sifatnya.
2.      Visayarasasabhoga rasa: Ada cerapan rasa sebagai sifatnya.
3.      Sukhadukka paccupatthana: Ada perasaan senang dan derita sebagai hasil.
4.      Phassa padatthana: Ada Phassa (kontak) sebagai sebab terdekat.
Macam- macam Vedana:
·         Cakkhusamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak mata.
·         Sotasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak telinga.
·         Ghanasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak hidung.
·         Jivhasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak lidah.
·         Kayasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak tubuh jasmani.
·         Manosamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak pikiran.
Bila ada perasaan senang, tentunya melekat dalam kesenangan itu dan berusaha supaya kesenangan itu tetap ada. Hal ini disebut Sukha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Bila ada perasaan derita, tentunya mempunyai keinginan untuk melenyapkan derita itu dan berusaha supaya kesenangan itu timbul lagi selanjutnya. Hal ini disebut Dukkha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Bila ada perasaan seimbang,tentunya berpikir, walaupun belum sampai pada kesenangan, tetapi berusaha supaya derita tidak menekan kesenangan yang akan timbul dan berusaha menjadi perasaan seimbang seterusnya. Hal ini disebut Upekkha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Tanha  mempunyai banyak jenis seperti:
1.      Bicara dengan aramana (obyek), Tanha ini adalah kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6, yaitu:
a.       Rupa Tanha:Keinginan akan bentuk.
b.      Sadda Tanha: keinginan akan suara.
c.       Gandha Tanha: Keinginan akan bau.
d.      Rasa Tanha: Keinginan akan rasa.
e.       Photthabha Tanha: Keinginan akan sentuhan.
f.       Dhamma Tanha: Keinginan akan kesan- kesan pikiran.
2.      Bicara dengan keadaan yang berlangsung, bilamana telah ada kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6, keadaan yang berlangsung itu ada 3 macam, yaitu:
a.       Kama Tanha: Keinginan akan nafsu indera/ kesenangan- kesenangan indera.
b.      Bhava Tanha: Keingianan untuk kejadian/ menjelma tentang adanya diri yang kekal dan terpisah (eternalisme)
c.       Vibhava Tanha: keinginan untuk memusnahkan diri berdasarkan kepercayaan, bahwa setelah mati tamatlah riwayat manusia (nihilisme)
3.      Bicara dengan secara terperinci, Tanha ini  ada 108 macam, yaitu Arammana kepunyaan Tanha ada 6 keadaan yang berlangsung kepunyaan Tanha ada 3, Jadi Tanha 18. Tanha ini ada bagian dalam dan bagian luar, bagian dalam ada 18 dan bagian luar 18, jumlah tanha 36. Tanha 36 ini mempunyai 3 waktu, yaitu Atita-Kala (waktu yang lalu) ada 36, Paccupanna- Kala (waktu yang sekarang) ada 36, dan Anagata- Kala (waktu yang akan dating) ada 36, jumlah Tanha 108.
Vedana menjadi sebab menimbulkan Tanha ini hanya khusus kepada orang yang masih memiliki kilesa. Sedangkan orang yang terbebas dari Kilesa, Vedana menjadi sebab munculnya Tanha tidak akan muncul.
TANHA
Dengan adanya Tanha (Keinginan rendah) maka munculah Upadana (kemelekatan) atau Tanha paccaya Upadana. Walaupun karakteristiknya adalah menangkap sebuah objek, tetapi kenyataannya ini adalah haus akan perasaan. Karena ada enam macam perasaan, maka ada enam macam nafsu-keinginan, yaitu: nafsu-keinginan akan penglihatan-penglihatan, suara-suara, bau-bauan, cita rasa, barang-barang yang berbentuk, dan objek-objek mental. Setiap nafsukeinginan dari ke enam nafsu-keinginan adalah bercabang tiga, berdasarkan cara terjadinya, yaitu:
1.      Nafsu-keinginan akan kenikmatan inderawi (kāmata) adalah menginginkan objek-objek sensual yang menyenangkan, indah, dan memberikan kenikmatan.
2.      Nafsu-keinginan akan eksistensi yang berkelanjutan (bhavata)adalah yang terkait dengan pandangan salah tentang kekekalan (menganggap eksistensi atau kenikmatan sebagai permanen).
3.      Nafsu-keinginan akan non-eksistensi setelah kematian (vibhava-ta) yang terkait dengan pandangan kenihilan (percaya bahwa makhluk-makhluk menjadi lenyap di saat kematian, tanpa adanya kelahiran-kembali dan tidak ada akibat-akibat kamma lebih lanjut).

Artikel Terkait

Previous
Next Post »